الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ, أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَأَشْكُرُهُ, وَأَسْأَلُهُ الْمَغْفِرَةَ يَوْمَ الدِّيْنِ.وَأَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَامَحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ بِاالْهُدَى وَالنُّوْرِالْمُبِيْنِ,صَلَّى اللهُ وَ عَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّابَعْدُ
فَأُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ
بِتَقْوَى اللهِ تَعَالَى:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Syukur..........
Taqwa...............
Al Insan / Manusia bisa juga disebut
Makhluk yang berarti ciptaan tuhan, sedangkan yg menciptakan manusia disebut
KHOLIQ/ Pencipta, yaitu Allah SWT.
Manusia/Makhluq mempunyai 2 makna :
1.
Kholq yg berarti ciptaan yg berbentuk
FISIK MATERIAL / yg berbentuk Raga Manusia yg mn kita sesama manusia tidak
boleh mencela / menyalahkan bahkan menghinanya,
Contoh : Klu kita tau ada anak yg hidungnya pesek lalu kita memanggilnya
“ SEK......PESEK” padahal dia yg punya hidung pesek tidak suka / malu
ketika kita memanggil demikian.....Atau ketika kita melihat ada anak yg
tubuhnya PENDEK lalu kita panggil dngn CEBOL, dan seterusnya2.
Mengapa demikian...?
Karna..........apabila kita mencela, menghina, menyalahkan
bentuk manusia berarti kita mencela, menghina, menyalahkan Penciptanya, yaitu
Allah SWT.
2.
Khuluq yg berarti Akhlaq / budi pekerti .
Hal ini bersifat ABSTRAK / tidak kelihatan . Namun Efeknya bisa
kita lihat, bisa kita rasakan dan bisa kita cela, bisa kita kritik, bisa kita
nikmati, bisa menyenangkan dn bs jg menyusahkan kita / orang-orang yg berada
disekitar kita.
Hal ini harus kita sadari dengan sepenuh hati, agar senantiasa kita bisa
memposisikan diri sebagai Mahluq ciptaan Allah yg senantiasa selalu bisa
berinstrofeksi diri yg selanjutnya bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yg
pernah kita lakukan demi untuk meraih meraih gelar sebagai INSAN KAMIL, Yaitu
Manusia yg selalu berusaha melangkah kearah kebenaran , kesempurnaan di dalam
beribadah kepada Allah swt, yg pd akhirnya bisa disebut sebagai hamba yg
Muttaqin.
Kita harus sadar akan
Qodrat kita sbgai Manusia, Dalam sebuah Firman yg artinya “ Allah tidak akan
menciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaNYA”. Firman Allah
ini dngn jelas menegaskan kepada kita bahwa beribadah kepada Allah adalah
merupakan harga mati bagi kita semua. Apapun yg kita lakukan, apapun yg kita
kerjakan ......semua harus kita niatkan Ibadah kepada Allah SWT, dengan harapan
agar kita selalu mendapatka ridho dr Allah swt dr semua langkah dan Ibadah yg
kita kerjakan.
Jika
kita merasa selalu diawasi, maka akan melahirkan keinginan yang tulus untuk
tetap melakukan kebenaran dan akan merasakan bahwa apa-apa yang dilakukan
–walau sekecil apapun adanya– tidak akan sia-sia, karena se-lalu disaksikan oleh
Allah SWT. Selanjutnya, dengan merasa selalu diawasi Allah SWT. kita akan
senantiasa berupaya untuk menghidari kejahatan, tidak akan melakukan kezaliman
sekalipun tidak ada orang yang menyaksi-kannya.
Dalam
kedekatan itu kita bukakan nurani kita untuk
menerima petunjuk-Nya; kita tundukkan jiwa kita; dan kita sempurnakan
ketundukan dan kepatuhan kita kepada-Nya, sehingga membentuk bingkai-2
ketaqwaan dengan ornamen do’a, sabar, dan tawakkal. إتقوا الله ماستطعتم (berupayalah
semampumu untuk me-wujudkan taqwamu kepada-Nya).
Taqwa
sebagai simpul dari sikap dan peri laku,
baik peri laku sosial maupun keagamaan, akan memberikan arahan kepada
kita dalam mengisi hidup dan kehidupan ini.
Taqwa
sesungguhnya bukan hanya memihak kepada kepentingan pribadi, seperti menjalani
ritual keagamaan dengan khusyu’, melainkan juga memfungsikan diri kita sebagai
pelaku perubahan sosial yang selalu mengacu kepada bimbingan Ilahy.
Sementara
itu, tawakkal akan meningkatkan kemampuan kita dalam memahami realita
(kenyataan) hidup. Tidak mengeluh dalam dalam kesulitan, tidak gelisah dalam
kegetiran, dan tidak sombong dalam keberhasilan.
Dalam
bangunan sikap taqwa itu kita bisikkan secercah rasa syukur kita kepada-Nya
atas se-gala kucuran nikmat, rahmat, dan karunia-Nya. Karena bimbingan-Nya juga
kita sampai saat ini tetap istiqomah dan penuh kerelaan meneri-ma realita hidup
dan kehidupan, baik dalam kehidupan
berkeluaraga, bermasyarakat, maupun dalam berbangsa dan bernegara. Firman Allah yg artinya:
“
Dan dia Telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat Dzalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah).
Kesimpulanya adalah :
-
Bahwa kita sebagai manusia yg berarti
KHOLQ...TIDAK BOLEH MENCELA SESAMA MANUSIA yg sekiranya ada kekurangan /
ketidak sempurnaan dalam bentuk FISIKLY.Karna apa bila hal itu kita lakukan
berarti kita mencela Allah SWT.
-
Bahwa kita sebagai manusia yg berarti
KHULUQ...harus berusaha menampilkan AKHLAQ kita secantik mungkin agar efek yg
dirasakan manusia disekitar kita baik pula dan cantik pula dihadapan ALLAH SWT.
Dngn harapan agar kita bisa mnjadi hamba yg bersyukur atas segala nikmat
dan karunia yg telah diberikan Allah swt, yg pd akhirnya akan bisa membentuk
pribadi kita menjadi ABDAN SYAKUURO....Amin Allahumma Amiin.